SMA 1 Jekulo Mempunyai Tim Tanggap Bencana (TTB)
SMA 1 Jekulo sudah dua tahun terakhir mempunyai Tim Tanggap Bencana (TTB). Pembentukan tim merupakan pengembangan kegiatan Palang Merah Indonesia (PMI) yang dilakukan di tempat tersebut. Organisasi PMI Jerman dan Djarum juga ikut membantu dan bekerjasama dalam memberikan pelatihan kepada anggota tim.
Menurut pembina kegiatan Isti Solichah, tim inti tanggap bencana terdiri atas 100 orang. Mereka sudah mendapatkan berbagai pelatihan, misalnya banjir, kebakaran dan berbagai upaya menangani musibah lainnya.
Hanya saja, pada pelaksanaannya ketrampilan tersebut diharapkan dapat ditularkan kepada rekan lainnya. "Jadi, pengaplikasiannya dapat melibatkan guru dan siswa lainnya," jelasnya.
Dari sisi penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar, berbagai program juga sudah dibuat untuk mendukung program tersebut. Misalnya, pemberlakuan sistem keamanan untuk mengantisipasi bahaya kebakaran di sekolah. Pada beberapa ruang yang dianggap mempunyai potensi terjadi kejadian seperti itu diberi alat pemadam api ringan (APAR). "Tidak hanya itu, siswa juga dilatih untuk dapat menggunakan peralatan pemadam," ungkapnya.
Kemampuan lainnya yang dimiliki yakni menghadapi bencana banjir. Wilayah di sekitar sekolah saat musim penghujan rawan genangan. Terkait hal itu, anggota tim tanggap bencana juga dibekali kemampuan untuk mengatasi masalah seperti itu. "Sekitar wilayah Jekulo rawan banjir, dan siswa sudah dibekali pemahaman dan ketrampilan untuk dapat mengatasi situasi tersebut," ungkapnya.
Selain berguna saat menghadapi bencana, ketrampilan yang dimiliki diharapkan dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari. Misalnya, saat mereka berada di laboratorium yang terdapat sejumlah barang-barang rawan terbakar, para siswa sudah dapat mengantisipasinya. "Kesadaran seperti itu diharapkan dapat menjadi virus yang berguna bagi penyiapan seandainya terjadi musibah,"
Komentar
Posting Komentar