OPTIMALISASI KURIKULUM MERDEKA- SMA NEGERI 1 JEKULO ADAKAN WORKSHOP

SMA Negeri 1 Jekulo adakan workshop penyusunan modul ajar digital berbasis canva untuk mengoptimalisasi pelaksanaan kurikulum merdeka. Workshop ini diselenggarakan di ruang multimedia selama empat hari berturut-turut mulai dari tanggal 22-25 Agustus 2022 dan melibatkan banyak narasumber. Narasumber yang terlibat meliputi Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Jawa Tengah; Bapak Lasmin, S.Pd., M.Pd selaku Kepala SMA N 1 Jekulo; Drs. Hadi Sunaryo, M.Pd selaku Pengawas SMA; Drs. Eko Nur Budi, M.Pd selaku tim penilai PAK; Instruktur dari BPTIK; Bapak Mansyur Arta Q., S.Pd selaku instruktur Microsoft L200; dan Bapak Yudhis Astera, S.Kom selaku instruktur Animasi Explee. 

Workshop diawali dengan pembukaan dan dilanjut materi yang disampaikan oleh Bapak Didik Sumardiyanto, M.Pd selaku Plt. Kasi SMA dan SLB Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Provinsi Jawa Tengah. Beliau menyampaikan materi tentang kebijakan pemerintah provinsi Jawa Tengah (Pemprov. Jateng) dalam bidang pendidikan tahun pelajaran 2022/2023. Pada kesempatan ini, bapak Didik menyampaikan program kebijakan pemprov Jateng meliputi: 1) sekolah tanpa sekat yaitu sekolah melayani semua warga masyarakat diusia sekolah tanpa membedakan status sosial, ekonomi, kepintaran, maupun anak berkebutuhan khusus; 2) sekolah virtual; 3) sekolah zero pungutan; dan 4) kebebasan memilih kurikulum. Beliau juga menyampaikan tentang program menyukseskan kurikulum merdeka yaitu dengan mengikuti pelatihan baik yang diselenggarakan oleh pemerintah melalui platform merdeka belajar maupun pelatihan lainnya bagi bapak/ibu guru, selain itu juga 25 sekolah di Jawa Tengah yang tergabung dalam PSP 1 agar dapat bekerjasama dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka. 


“Jangan sampai kurikulum berubah, tapi bapak/ibu guru maupun sekolah masih tetap sama. Guru harus membuka diri menerima perubahan. Zaman sudah berubah, anak-anak berubah, jenis pekerjaan dan cita-cita anak sudah berubah. Perubahan adalah suatu keniscayaan. Bapak/ibu guru diharapkan mau berubah dan melakukan refleksi sehingga akan belajar menerima hal-hal baru.” Himbau bapak Didik. 

Bapak Didik juga memberikan saran untuk SMA N 1 Jekulo agar dapat melaksanakan kurikulum merdeka secara maksimal. Saran beliau yaitu dengan melakukan kerjasama dan menjalin komunikasi yang baik dari semua pihak baik kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, siswa dan wali, serta bapak/ibu guru harus berubah. Bapak/Ibu guru harus memanfaatkan sumber belajar seperti teknologi informasi yang sangat luas, sumber belajar di masyarakat dan lingkungan dan jangan hanya terpaku dibatasi oleh dinding kelas. Guru bukan satu-satunya sumber belajar. Dibutuhkan kecerdasan kompetensi guru dalam membimbing dan mengarahkan anak-anak. Oleh karena itu, perlu adanya pelatihan-pelatihan seperti ini untuk dapat meningkatkan kompetensi guru.

Workshop hari kedua diisi oleh instruktur dari Badan Pengembangan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (BPTIK) yang disampaikan oleh Bapak Yusuf Aufal Marom, S.Pd dan Ibu Kholif Mawadda Dian Pratiwi, S.Pd. Materi yang disampaikan terkait dengan pembuatan modul ajar digital berbasis canva. “Guru perlu meningkatkan kompetensinya khususnya dalam pemanfaatan teknologi di kelas agar siswa lebih tertarik mengikuti pembelajaran,” kata Ibu Kholif. 



“Aplikasi yang digunakan dalam pelatihan ini adalah canva. Canva merupakan aplikasi yang sedang trend dan banyak digunakan. Canva memiliki dua versi yaitu free (tidak berbayar) dan berbayar. Walaupun demikian versi free dari canva memiliki banyak aset yang bisa digunakan dan dimanfaatkan, jadi guru tidak perlu sibuk mencari aset diluar aplikasi. Kekurangannya, aset yang bisa digunakan dan dimanfaatkan dari canva versi free terbatas tidak seperti canva versi berbayar. Pemerintah menyiasatinya dengan bekerjasama menyiapkan canva for education yang dapat diakses oleh guru. Canva for education meskipun gratis, namun memiliki lebih banyak aset yang dapat diakses oleh guru dibanding versi free.” Jelas ibu Kholif.

Workshop hari ketiga, Bapak/Ibu guru praktik membuat modul ajar menggunakan canva. Bapak/Ibu guru sangat antusias dan aktif berpartisipasi dalam pembuatan modul ajar. Modul ajar yang dihasilkan juga dipresentasikan dihari keempat dengan tujuan dapat mengetahui kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi tersebut. Dengan diadakannya workshop ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi guru khususnya dalam bidang TIK.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Blog Guru

Sambutan Waka humas